Khotbah

Sabtu, 17 Maret 2012

"TUHAN MENCUKUP SEGALA KEBUTUHAN"

Daud menulis dalam Mazmur 23:1, bilama Yesus menjadi gembala dalam kehidupan kita, maka kita tidak akan merasa kekurangan. Dalam bahasa Inggris kata takkan kekurangan itu adalah, ”NOT WANT” tidak mau lagi, sudah cukup, tidak ada rasa untuk mengingini lagi karena sudah dipuaskan. Tidak seorangpun didalam kehidupannya pernah merasa puas dan cukup atas apa yang ia dapatkan, itulah sebabnya orang akan mencari dan terus mencari sesuatu yang lebih dari hari kemarin. Bahkan karena tidak puas dengan yang diperoleh pada hari-hari kemarin, mereka ada yang mengadakan penipuan, dan korupsi supaya penghasilan mereka lebih banyak dari hari kemarin.
Saya pernah bertemu dengan seseorang yang sudah mempunyai satu mobil tua dan satu sepeda motor, tetapi ia selalu mengeluh dengan segala penghasilannya dan segala keberadaannya. Sementara di tempat lain masih ada orang yang lebih miskin dan berkekurangan dibandingkan dengan keluarganya, tetapi mereka selalu mengucap syukur kepada Tuhan atas berkat-berkat yang mereka terima. Kita tahu bagaimana kehidupan Daud dia sering mendapatkan kesusahan, tetapi tetap berkata bahwa bilamana Yesus menjadi gembalanya, maka ia tidak akan merasa kekurangan.Yesus adalah Tuhan dan sebagai
Gembala yang baik, Gembala yang selalu berada disamping domba-dombanya dan selalu siap untuk memberi pertolongan kepada domba-domba yang digembalakanNya. Bila Yesus yang adalah Tuhan dan Gembala yang Agung itu menjadi gembala bagi kita, maka kita tidak akan merasa kekurangan lagi, karena Dia akan memuaskan kita.
Raja Daud merasa dipuaskan oleh Tuhan, atas segala berkat dan pemeliharaan Tuhan dalam kehidupannya. Oleh karena raja Daud merasa dipuaskan oleh pemeliharaan Tuhan di dalam kehidupannya, sehingga ia menyatakan dengan ungkapan, takkan kekurangan aku. Apakah arti yang dimaksudkan dengan, “takkan kekurangan aku”.

1. Takkan Kekurangan.
Takkan kekurangan artinya:
a. Tidak kekurangan/selalu dipenuhi.
Setiap manusia yang hidup di atas dunia tidak ada yang tidak ada kekurangan, raja Daud juga ketika ia menulis syair ini, bukan berarti ia tidak ada kekurangan. Tidak kekurangan disini artinya, Tuhan akan memenuhi segala kebutuhan kita, ketika kita umat-umatnya yang sangat membutuhkan pertolongan dari Tuhan. Raja Daud menulis dalam Mazmur 34:20 “Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu”. Orang yang mengikuti Tuhan atau orang mengambil Yesus sebagai Tuhan dan Gembalanya tidak berarti, tidak berkekurangan secara materi. Tetapi orang yang setia menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan gembala di dalam kehidupannya, walaupun secara materi ia benyak kekurangan, tetapi Tuhan akan memberi jalan keluar kepada mereka, ketika mereka sangat membutuhkannya.
b. Tidak dibiarkan.
Tuhan tidak akan membiarkan kita umat-umatNya, apabila kita setia. Tuhan bagaikan seorang gembala yang baik, yang selalu memperhatikan kawanan domba gembalaannya. Tuhan tidak pernah membiarkan umat-umat kesayanganNya, karena, “Mata Tuhan selalu tertuju kepada orang-orang benar, dan telingaNya kepada teriak mereka minta tolong”. Mazmur 34:16.



c. Tidak diabaikan.
 Tuhan Yesus yang adalah gembala yang Agung itu tidak akan mengabaikan orang-orang yang mau datang dan mau digembalakan oleh Tuhan Yesus. Karena Tuhan Yesus yang adalah pencipta alam semesta, dan hanya Dialah yang layak menjadi Gembala yang Agung. Karena Yesus adalah Gembala yang Agung maka Dia tidak akan mengabaikan setiap orang yang mau menjadi satu kawanan domba dengan satu gembala yaitu Tuhan Yesus. Raja Daud berkata: “Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku”. Yesus tidak akan mengabaikan umat-umatNya sekalipun ayah dan ibu kita meninggalkan kita, karena kasih dan kesetiaan Tuhan kepada umat-umatNya.

2. Takkan Kekurangan.
Takkan kekurangan artinya:
a.       Puas.
Seseorang yang hidupnya mengambil Tuhan Yesus sebagai pemimpin atau gembala di dalam segala aspek kehidupannya, maka ia akan merasa puas dengan berkat-berkat dan pemeliharaan Tuhan di dalam kehidupannya, sehingga ia tidak akan bersungut-sungut, bahkan tidak akan menyalahkan dan menghujat Tuhan. Karena ia merasa puas terhadap berkat-berkat dan pemeliharaan Tuhan dalam kehidupannya maka ia akan selalu bersukacita dan bersyukur kepada Tuhan.
b. Bersukacita setiap saat.
Orang yang hidupnya bergantung pada Tuhan atau membiarkan Yesus menjadi gembala dan menggembalakan kehidupannya, maka kehidupannya akan selalu senang. Umat Tuhan yang membiarkan Yesus menggembalakan kehidupannya, maka ia akan tetap bersukacita walaupun ada banyak masalah yang ia hadapi, karena Yesus yang sebagai gembala yang baik akan selalu memberi kelegaan kepada umatNya. Sebagaiman yang Yesus katakan, “Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu”. Matius 11:28.
Kesaksian :
Ada satu keluarga petani yang sedang mendapat suatu kesulitan. Seorang ibu paruh baya yang harus menjadi tulang punggung keluarga , karena suami sakit lumpuh dan hanya terbaring di tempat tidur. Suaminya lumpuh karena terjatuh di dalam kamar mandi. Keluarga petani ini hanya menyewa tanah orang kaya untuk digarap. Suatu hari keluarga petani ini mendapat kesulitan keuangan, anaknya yang sedang duduk di bangku SMU harus meninggalkan asrama oleh karena uang sekolah belum dibayar. Kemudian tanah yang disewa sudah terlambat pembayarannya selama tiga bulan, ibu ini takut bertemu dengan pemilik tanah itu, padahal di tanah yang digarapnya itu ada tanaman bawang preinya, yang kira-kira satu bulan lagi baru akan dipanen. Pagi subuh kami bersama dengan ketua jemaat datang melawat dan berdoa subuh dirumah itu. Ketika kami tiba di rumah itu, waktu kami bertanya kepada ibu itu apa yang perlu didoakan, ibu itu menceritakan masalahnya sambil menangis, lalu kami memberikan beberapa nasihat dan kami berdoa khusus untuk masalah itu, kemudian tiga hari kemudian kami datang kembali kerumah itu juga pada waktu pagi subuh. Ketika kami tiba di rumah ibu itu, beliau bercerita dengan hati yang senang karena doa-doa telah dijawab oleh Tuhan, masalah yang dihadapinya telah mendapatkan jalan keluar.
Kesimpulan :
Takkan kekurangan bukan berarti hanya berkelimpahan dalam berkat materi saja, tetapi berkat olehmana Tuhan melepaskan dan memberikan jalan keluar dari segala kesusahan dan masalah yang sedang kita hadapi. Bila Tuhan sebagai gembala kita, maka kita akan merasa tidak kekurangan lagi, karena iman kita. Tuhan adalah gembalaku takkan kekurangan aku. Oleh sebab itu marilah kita datang kepada Yesus yang adalah Tuhan kita dan sebagai gembala yang Agung, kita serahkan segenap kehidupan kita agar Yesus menggembalakan kita, maka kita akan merasa puas, sehingga kita tidak lagi selalu merasa kekurangan, melainkan selalu bersukacita dan bersyukur kepada Tuhan, karena Tuhan selalu memberkati kita, haleluya Amin!

"TUHAN MENUNTUN AKU DI JALAN YANG BENAR"


Pertama kali saya tiba di kota Pematangsiantar, saya berada di terminal Parluasan sedang mencari angkutan kota yang jurusannya menuju ke arah kampus Perguruan Tinggi Advent Surya Nusantara. Karena belum tahu harus ke arah mana saya pergi, saya memcoba untuk bertanya kepada beberapa orang di terminal itu. Tetapi beberapa orang yang saya tanya mereka mengatakan bahwa mereka tidak tahu. Kemudian saya coba bertanya lagi kepada seorang pemuda, ia menunjukan satu angkutan kota yang harus saya ikut, kemudian saya ikut angkutan itu dan saya diturunkan di sebuah perguruan Surya Komputer. Perguruan ini adalah kebalikan arah dari Perguruan Tinggi Advent Surya Nusantara. Kemudian saya berusaha mencari orang yang nomor telponnya, yang bisa saya tanya informasi tentang dimana Perguruan Tinggi Advent Surya Nusantara. Setelah saya dapat alamat yang saya harus tuju, kemudian saya naik angkutan yang menuju arah perguruan itu. Dalam angkutan itu saya bilang sama sopirnya, ”bang turunkan saya di jalan Rakuta Sembiring”, sopir itu bilang, ”jalan Rakuta Sembiring itu panjang”. Kemudian saya bilang, ”di Perguruan Tinggi Advent Surya Nusantara”, ”kalau itu gampang”, kata sopir itu, ketika kami sampai di pintu gerbang kampus itu, saya diturunkan.
Orang yang tidak tahu jalan maka ia sangat membutuhkan orang yang bisa menunjukan jalan yang benar kepadanya, karena kalau salah petunjuk maka akan salah jalan, dan bahkan ia akan tersesat.

1.      Domba Sangat Membutuhkan Kehadiran Seorang Gembala.
Domba sangat membutuhkan kehadiran seorang gembala yang baik untuk menuntunnya, ada beberapa sebab mengapa domba sangat membutuhkan kehadiran seorang gembala?
a. Karena domba adalah binatang yang penakut.
 Domba tidak akan berani untuk berpindah dari tempat yang satu ketempat yang lain untuk mencari rumput, kecuali ada seorang gembala yang menuntunya untuk membawanya pindah ketempat yang lain.
b. Karena pandangan mata domba tidak itu jauh, domba hanya dapat melihat beberapa meter kedepan.
 Itulah sebabnya domba itu penakut dan ia mengharapkan tuntunan dari seorang gembala yang akan membawa ia ke air yang tenang dan ke rumput yang hijau. Bila domba tidak dituntun oleh gembala maka ia akan memakan rumput di situ berulang-ulang. Akhirnya domba itu tidak dapat lagi memakan rumput-rumput yang hijau dan segar, oleh sebab itu domba sangat memerlukan kehadiran seorang gembala untuk menuntunnya. Bila domba itu tertinggal dari rombongan kawanan domba itu, maka ia akan tersesat. Karena pandangan mata domba itu tidak jauh, sehingga membuat domba tidak berani berpindah jauh dari tempatnya, bila tanpa kehadiran seorang gembala.

2. Salah Jalan.
Domba tidak pernah tersesat dan salah jalan, karena domba takut jalan sendirian tanpa tuntunan seorang gembala, domba bisa tersesat bilamana ia tertinggal dari kawanan domba lainnya, tetapi manusia sering kali tersesat. Mangapa manusia bisa tersesat atau salah jalan? Karena ada kuasa untuk memilih. Tetapi hanya ada satu jalan kepada keselamatan, yaitu Yesus Kristus. Walaupun hanya ada satu jalan kepada keselamatan, tetapi banyak orang tersesat. Mengapa?
Karena manusia mempunyai konsep sendiri-sendiri dalam kehidupan mereka, maka manusia itu bisa tersesat dan bahkan sering tersesat. Amsal Salomo berkata, ”Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut”. Amsal 14:12. Ada orang yang hidupnya tidak mau dituntun oleh orang lain, ia lebih memilih untuk mengikuti keinginannya sendiri, hal inilah yang membuat manusia sering tersesat karena pilihan yang salah. Kita manusia yang lemah dan tak berdaya ini, perlu tuntunan dari Yesus Kristus yang adalah Tuhan dan Juruselamat kita. Kita perlu melihat kebelakang bagaimana kehidupan kita dituntun oleh Tuhan, karena Tuhan campur tangan disetiap aspek kehidupan kita.
Raja Daud merasakan bagaimana tuntunan dan pemeliharaan Tuhan di dalam kehidupannya. Dia yakin bahwa Tuhan telah campur tangan dan menuntunnya di dalam setiap aspek kehidupannya. Sehingga Daud mengajak agar kita untuk mengecap kebaikan Tuhan. ”Kecaplah dan betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung padaNya”. Mazmur 34:9. Tuhan akan menuntun umatNya dalam segala aspek kehidupan kita, bila kita menyerahkan kehidupan kita dalam tuntunan Tuhan, cuma sering kali kita tidak menyadari bahwa Tuhan telah menuntun kita dan kita sering menuruti keinginan hati kita saja, dari pada mengikuti tuntunan Tuhan di dalam kehidupan kita, yang membuat kita sering salah jalan.

3.      Kutuk Menjadi Berkat.
Jeruk yang begitu asam, ketika diolah dengan begitu rupa sehingga menimbulkan suatu rasa yang enak dan menyehatkan. Bila kita menjdi umat Tuhan yang benar-benar setia kepada Tuhan, maka Tuhan akan merubah kesusahan itu menjadi suka cita dan kutuk menjadi berkat.
Ketika Bileam disuruh Balak raja orang Moab untuk mengutuk orang Israel, tetapi Allah merubah kutuk itu menjadi berkat. ”Tetapi TUHAN, Allahmu, tidak mau mendengarkan Bileam dan TUHAN, Allahmu, telah mengubah kutuk itu menjadi berkat bagimu, karena TUHAN, Allahmu, mengasihi engkau”. Bilangan 23:5. Bila umat Tuhan benar-benar setia kepada Tuhan dan hidup menurut tuntunan Tuhan saya yakin, Tuhan akan memberkati dan merubah sebuah kutukan itu agar menjadi berkat.

Kesimpulan :
Bagaimana Tuhan merubah penderitaan menjadi kesukaan dan kutuk menjadi berkat, kepada orang-orang yang setia kepaNya dan mau dituntun oleh Tuhan sebagai gembala yang baik. Tuhan akan menuntun umatNya yang setia ke jalan yang benar dan Tuhan campaur tangan dalam setiap perkara kita, karena dalam hal itu ada rencana Tuhan bagi kita.


"TUHAN MENYEGARKAN JIWAKU"

Ada satu keluarga yang baru pindah ke suatu tempat, di mana lingkungan, halaman rumah dan rumah itu sendiri sangat menyenangkan hati mereka, karena tempatnya indah dan udaranya sejuk. Mereka merasa sangat senang dan menyukai tempat itu, sehingga mereka merasa bahagia dan betah tinggal di tempat itu. Suatu hari di hari libur keluarga ini dengan suka cita keluar dari rumah itu, untuk pergi piknik. Sepanjang hari mereka bergembira dan bersuka cita, ketika senja, mereka baru pulang dari tempat piknik, dan ketika gelap barulah mereka tiba di rumah. Ketika mereka tiba di rumah, sang ayah kaget melihat pintu dapur terbuka, sang ibu bertanya, “papi tadi lupa tutup pintu dapur ya?” sang ayah menjawab, “mungkin”! Ketika keluarga ini masuk kedalam rumah, ternyata rumah itu di masuki oleh maling, kebahagian seketika itu juga hilang. Kebahagian kita sering dicuri oleh pencuri yang merenggut kebahagiaan kita, sehingga kita mengalami kesusahan dalam hidup ini, sehingga kita tidak merasakan kesegaran jiwa, yang membuat hidup kita tidak tenang.

1. Hidup Yang Ditawarkan Yesus.
Yesus berkata, “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyai dalam segala kelimpahan”. Yohanes 10:10. Pencuri yaitu Iblis datang untuk mencuri dan membunuh serta membinasakan kebahagiaan kita, tetapi Yesus menawarkan kehidupan yang berkelimpahan. Yesus datang untuk memberi hidup yang berkelimpahan dan hidup yang dengan kesegaran. Tetapi Iblis datang untuk merampas bahkan membinasakan segala kebahagiaan dan kesegaran jiwa kita, itulah sebabnya kita sering kehilangan kebahagiaan dan kesegaran jiwa.
Raja Daud juga pernah merasakan tekanan jiwa, yang membuat ia merasa tidak aman dan tidak tenang, sehingga ia menulis syair, “Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam jiwaku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepadaNya, penolongkudan Allahku”! Dalam tekanan jiwa yang begitu hebat, Raja Daud ada jalan keluar dengan berharap kepada Tuhan. Bilamana dalam tekanan hidup, kita tidak dapat menghadapinya hal ini dapat membuat kita tersesat, bagaikan domba yang tersesat dan hilang.

2. Penyebab Domba Tersesat.
a. Domba yang santai-santai, sehingga membuat domba itu tertinggal dari rombongannya dan akhirnya ia tersesat.
b. Domba yang terlentang ketika ia beristirahat, maka ia akan panik.
Domba suka bermain-main dan berbaring ketika beristirahat, sehingga membuat ia terlentang. Maka domba itu akan menjadi panik, oleh karena ia tidak dapat berbalik untuk berdiri, yang membuatnya tertinggal dari kawanan domba lainnya dan akhirnya tersesat. Disinilah kehadiran seorang gembala itu sangat dibutuhkan, untuk menolong domba-domba itu. Perjalanan kerohanian kita sama seperti domba yang sangat membutuhkan kehadiran seorang gembala. Jika ada seseorang yang merasa dirinya kuat berhati-hatilah karena pada saat ia merasa kuat maka ia akan jatuh, 1 Korintus 10:12, karena kerohanian kita tergantung pada dekatnya kehidupan kita dengan bergantung kepada gembala yang baik, yaitu Tuhan kita Yesus Kristus.

3. Arti Disegarkan.
a. Jiwa kita dipulihkan oleh Yesus, sehingga selalu merasa ada ketenangan dan kedamaian.
b. Disegarkan, ada kesejukan dan sukacita.
Tuhan kita Yesus Kristus akan menyegarkan jiwa kita melalui, ”...Sebab Allah setia dan karena itu ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar...” 1 Korintus 10:13. Dalam Roma 8:28 menyatakan, Allah juga ikut bekerja dalam segala sesuatu yang baik untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Sehingga mereka yang mengasihi Dia, jiwanya akan disegarkan oleh Tuhan.

Kesaksian :
Seorang pemuda perantau di negara orang, yang mempunyai masalah dengan keuangan kuliahnya. Ketika kuliahnya akan selesai, kira-kira satu minggu lagi akan ujian akhir, pemuda ini merasa gelisah karena ia masih banyak utang di kampus yang belum dibayar. Bilamana utangnya tidak dapat dibayar, maka ia tidak akan dapat ikut ujian dan pasti tidak akan tamat. Semakin dekat dengan hari ujian maka hatinya semakin tidak tenang dan semakin takut. Pemuda ini sangat setia kepada Tuhan dan dia banyak terlibat dalam kegiatan-kegiatan gereja. Ketika hatinya semakin gelisah dan semakin takut, ia mulai berdoa kepada Tuhan. Dalam doanya pemuda ini berdoa, ”Tuhan berikan kepada saya ketengan hati’. Ia tidak meminta agar Tuhan memberi jalan keluar dari masalahnya dan ia berdoa berulang-ulang sampai dia sendiri merasa tenang. Sesudah hatinya tenang, kemudian ia berbaring dan tidur, besok paginya pemuda ini bangun pagi-pagi berdoa kembali. Setelah mempersiapkan dirinya pemuda ini berangkat ke kampus dengan hati yang tenang. Ketika ia tiba di kampus, ada seorang teman kuliahnya memanggil dia, lalu memberitahukan bahwa ada seseorang yang mau bertemu dengan pemuda ini. Kemudian ketika dihubungi orang itu bertanya kepada orang muda ini, ”berapa lagi utangmu di kampus”. Ketika pemuda ini memberitahukan berapa utangnya, orang itu bilang besok kamu datang ke kantor keuangan kampusmu. Besok paginya pemuda ini menghubungi kantor keuangan kampusnya, ternyata semua uang kuliahnya sudah dibayar dan lunas. Hati pemuda ini betapa senang dan gembiranya, ia bersukacita dan bersyukur kepada Tuhan, kemudian ia kembali berdoa untuk bersyukur kepada Tuhan.
Kesimpulan :
Yesus adalah gembala yang baik, Ia menuntun umatnya yang takut akan Tuhan, ke padang yang rumput hijau dan ke air yang tenang, sehingga membuat hati dan kehidupan kita serta jiwa kita disegarkan oleh-Nya.

"TUHAN SEBAGAI GEMBALA BAGIKU"

Gembala yangAgung
Sebelum Daud menjadi raja ia memiliki pekerjaan sebagai gembala ternak orang tuanya. Setiap hari ia berada di padang untuk menggembalakan ternak orang tuanya, dan selama musim panas maka ia selalu berada di padang untuk menggembalakan kawanan ternak itu. Setiap hari Daud melihat tingkah laku domba-dombanya, dan ia selalu memperhatikan apa-apa saja kebutuhan domba-dombanya, serta memperhatikan kelemahan dan kekurangan dari domba-domba tersebut. Dia juga mempelajari bagaimana menjaga dan merawat domba-domba itu agar domba-domba itu bertumbuh baik, sehingga boleh memberikan hasil yang memuaskan. Dia sudah terbiasa dengan pekerjaannya sebagai gembala ternak, dan dia sudah mengetahui betul karakter dari domba-domba yang digembalakannya. Oleh sebab itu ketika ia merasakan bagaimana pemeliharaan Tuhan di dalam kehidupannya, bagaikan seorang gembala yang baik, yang selalu membimbing dan memelihara serta menuntun kawanan gembalanya dengan baik. Maka ketika ia menulis sair ini, ia menempatkan dirinya sebagai seekor domba yang sangat membutuhkan kehadiran seorang gembala yang baik, yang menuntun dan menggembalakan kawanan domba dengan baik. Daud merasa bahwa Tuhan Yesus itu adalah gembala yang baik yang selalu menuntun umatNya dengan baik.

1.      Siapakah Yesus itu Sehingga Ia Boleh Menjadi Gembala. Kolose 1:15-20
Yesus adalah pencipta segala sesuatu yang baik dan benar, baik yang ada di bumi ini maupun yang ada di surga. Karena segala sesuatu yang baik dan benar adalah diciptakan oleh Yesus, dan segala sesuatu yang diciptakanNya itu, diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Oleh karena Yesus adalah pencipta manusia dan kita adalah milik Yesus, itulah sebabnya, maka Yesus layak menjadi gembala bagi manusia.
2.   Ada Tiga Sebab Kita Menjadi Milik Yesus.
a. Oleh penciptaan.
Yesus lah yang menciptakan manusia, oleh karena Yesus yang menciptakan kita, maka bagi Yesus kita manusia ini, walaupun dalam keadaan yang sudah jatuh berdosa, tetapi bagi Dia kita ini sangat berharga dimataNya.  Ada seseorang yang mencoba menghitung harga manusia, menurut cara penjualan daging di pasar. Harga dagingnya sekian dan harga tulangnya sekian dan seterusnya, maka ia mendapat total harga manusia itu sebanyak kurang lebih tiga ratus lima puluh dolar. Sangat murah harganya, kalau dirupiahkan maka harga manusia itu kurang lebih hanya tiga juta lima ratus ribu rupiah. Tetapi ada seseorang ahli phsykology merasa harga manusia itu sangat murah sekali. Maka ia juga mulai mencoba menghitung nilai manusia itu menurut harga medis. Kalau mengadakan operasi menggantikan kulit, harga kulitnya sekian, harga tulang, harga jantung, harga liver, harga ginjal, harga otak, harga darah dan lain-lainnya. Maka ia mendapat total harga manusia itu sebesar kurang lebih enam milyar dolar.
Harga manusia begitu mahal oleh karena Tuhan menciptakan manusia dengan akalbudi dan menurut peta Allah sendiri. Kejadian 1:26. Itulah sebabnya manusia sangat berharga di mata Tuhan, dan oleh sebab kita di ciptakan oleh Yesus, maka kita ini adalah milikNya.
b. Diciptakan kembali melalui penebusan oleh Yesus. 2 Korintus 5:17
Setiap orang yang ada di dalam Kristus atau setiap orang yang telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, orang itu telah diciptakan kembali melalui penebusan oleh darah Yesus Kristus. Oleh sebab itu barang siapa yang sudah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, berarti orang itu sudah menjadi milik Yesus Kristus.


c. Karena Yesus telah memilih kita. Yohanes 15:16.
Yesus berkata bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Sebelum kita manusia yang berdosa ini berpikir untuk memilih Yesus atau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, terlebih dahulu Yesus memilih kita, artinya terlebih dahulu Yesus memanggil kita, sehingga kita mau datang dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kita manusia yang berdosa ini tidak pernah mempunyai pikiran untuk bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, bilamana kita tidak terlebih dahulu dipanggil oleh Yesus melalui bisikan Roh Kudus atau melalui seseorang yang diutus oleh Tuhan.
Kesaksian:
Sepasang suami istri berkulit putih yang tidak memiliki anak pada zaman perang dunia kedua. Oleh karena mereka tidak memiliki anak maka mereka berunding dan mendapat satu kesepakatan, mereka harus mengadopsi anak. Akan tetapi tidak ada anak yang dapat mereka adopsi, lalu mereka datang kesuatu tempat dimana ada tempat menjual budak, dari anak-anak orang kulit hitam yang menjadi budak akibat perang dunia kedua. Ketika mereka tiba di tempat itu mereka meminta kepada agen itu, agar menyediakan seorang anak untuk mereka, tetapi orang itu menjawabnya. Memang masih ada seorang anak yang tertinggal, tetapi anak ini sudah berulang kali dikembalikan ke sini karena dia budak yang bandel.
Nama anak itu Jack dan memiliki kulit yang hitam legam, karena dia adalah orang Negro. Rupanya anak ini merasa dirinya sangat tidak berharga dimata majikannya, maka ia selalu berbuat ulah sesuai keinginan hatinya, supaya majikannya tidak manyukainya dan tidak betah dengan dia, maka mereka akan mengembalikannya ke tempat yang menyalurkannya. Ketika pasangan suami istri ini mendengar bahwa hanya tinggal satu anak saja, dan anak yang bandel lagi, maka mereka mulai berunding lagi, tetapi karena mereka memang membutuhkan seorang anak, maka mereka katakan; baiklah kami beli dia.
Ketika mereka sampai kerumah mereka, katakan kepada anak itu inilah kamarmu yang sudah kami sediakan untukmu. Didalam kamar itu sudah tersedia pakaian yang indah dan berbagai mainan anak-anak, kamar itu juga ditata rapi. Setiap jam makan, anak itu selalu disediakan makanan yang bergizi dan enak, tetapi oleh karena dalam pikiran anak ini, kembali lagi saya menjadi budak, maka setiap hari ia selalu berbuat ulah. Tetapi keluarga ini tidak pernah marah malahan selalu menunjukan kasih dan sayang mereka kepada anak itu. Hingga suatu hari anak coba bertanya kepada sepasang suami istri itu, ”mengapa kalian berbuat baik kepada saya padahal saya sudah berbuat jahat kepada kalian?” Jawab mereka: ”Kami mengasihimu karena kamu adalah anak kami!” Kemudian anak itu bertanya, ”benarkah kalian menganggap aku sebagai anak kalian?” Sepasang suami istri itu menjawab; ”kamu adalah anak kami.” Ketika anak itu mendengar hal itu hatinya menjadi senang,dan ia meminta maaf karena ia telah berbuat jahat, mulai dari situ ia selalu berbuat sesuatu yang menyenangkan hati sepasang suami istri itu. Kemudian keluarga ini, ketika Jack sudah menjadi besar dan menyekolahkannya menjadi seorang pendeta.
Kesimpulan :
Yesus adalah gembala yang baik, ia memilih kita sebagai umatNya, karena Dia sangat mengasihi kita, dan Ia adalah gembala yang baik yang selalu menuntun kehidupan kita. Itulah sebab nya dalam Yohanes 10:11 Yesus berkata: ”Akulah gembala yang baik.”......AMIN