Khotbah

Sabtu, 17 Maret 2012

"TUHAN MENUNTUN AKU DI JALAN YANG BENAR"


Pertama kali saya tiba di kota Pematangsiantar, saya berada di terminal Parluasan sedang mencari angkutan kota yang jurusannya menuju ke arah kampus Perguruan Tinggi Advent Surya Nusantara. Karena belum tahu harus ke arah mana saya pergi, saya memcoba untuk bertanya kepada beberapa orang di terminal itu. Tetapi beberapa orang yang saya tanya mereka mengatakan bahwa mereka tidak tahu. Kemudian saya coba bertanya lagi kepada seorang pemuda, ia menunjukan satu angkutan kota yang harus saya ikut, kemudian saya ikut angkutan itu dan saya diturunkan di sebuah perguruan Surya Komputer. Perguruan ini adalah kebalikan arah dari Perguruan Tinggi Advent Surya Nusantara. Kemudian saya berusaha mencari orang yang nomor telponnya, yang bisa saya tanya informasi tentang dimana Perguruan Tinggi Advent Surya Nusantara. Setelah saya dapat alamat yang saya harus tuju, kemudian saya naik angkutan yang menuju arah perguruan itu. Dalam angkutan itu saya bilang sama sopirnya, ”bang turunkan saya di jalan Rakuta Sembiring”, sopir itu bilang, ”jalan Rakuta Sembiring itu panjang”. Kemudian saya bilang, ”di Perguruan Tinggi Advent Surya Nusantara”, ”kalau itu gampang”, kata sopir itu, ketika kami sampai di pintu gerbang kampus itu, saya diturunkan.
Orang yang tidak tahu jalan maka ia sangat membutuhkan orang yang bisa menunjukan jalan yang benar kepadanya, karena kalau salah petunjuk maka akan salah jalan, dan bahkan ia akan tersesat.

1.      Domba Sangat Membutuhkan Kehadiran Seorang Gembala.
Domba sangat membutuhkan kehadiran seorang gembala yang baik untuk menuntunnya, ada beberapa sebab mengapa domba sangat membutuhkan kehadiran seorang gembala?
a. Karena domba adalah binatang yang penakut.
 Domba tidak akan berani untuk berpindah dari tempat yang satu ketempat yang lain untuk mencari rumput, kecuali ada seorang gembala yang menuntunya untuk membawanya pindah ketempat yang lain.
b. Karena pandangan mata domba tidak itu jauh, domba hanya dapat melihat beberapa meter kedepan.
 Itulah sebabnya domba itu penakut dan ia mengharapkan tuntunan dari seorang gembala yang akan membawa ia ke air yang tenang dan ke rumput yang hijau. Bila domba tidak dituntun oleh gembala maka ia akan memakan rumput di situ berulang-ulang. Akhirnya domba itu tidak dapat lagi memakan rumput-rumput yang hijau dan segar, oleh sebab itu domba sangat memerlukan kehadiran seorang gembala untuk menuntunnya. Bila domba itu tertinggal dari rombongan kawanan domba itu, maka ia akan tersesat. Karena pandangan mata domba itu tidak jauh, sehingga membuat domba tidak berani berpindah jauh dari tempatnya, bila tanpa kehadiran seorang gembala.

2. Salah Jalan.
Domba tidak pernah tersesat dan salah jalan, karena domba takut jalan sendirian tanpa tuntunan seorang gembala, domba bisa tersesat bilamana ia tertinggal dari kawanan domba lainnya, tetapi manusia sering kali tersesat. Mangapa manusia bisa tersesat atau salah jalan? Karena ada kuasa untuk memilih. Tetapi hanya ada satu jalan kepada keselamatan, yaitu Yesus Kristus. Walaupun hanya ada satu jalan kepada keselamatan, tetapi banyak orang tersesat. Mengapa?
Karena manusia mempunyai konsep sendiri-sendiri dalam kehidupan mereka, maka manusia itu bisa tersesat dan bahkan sering tersesat. Amsal Salomo berkata, ”Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut”. Amsal 14:12. Ada orang yang hidupnya tidak mau dituntun oleh orang lain, ia lebih memilih untuk mengikuti keinginannya sendiri, hal inilah yang membuat manusia sering tersesat karena pilihan yang salah. Kita manusia yang lemah dan tak berdaya ini, perlu tuntunan dari Yesus Kristus yang adalah Tuhan dan Juruselamat kita. Kita perlu melihat kebelakang bagaimana kehidupan kita dituntun oleh Tuhan, karena Tuhan campur tangan disetiap aspek kehidupan kita.
Raja Daud merasakan bagaimana tuntunan dan pemeliharaan Tuhan di dalam kehidupannya. Dia yakin bahwa Tuhan telah campur tangan dan menuntunnya di dalam setiap aspek kehidupannya. Sehingga Daud mengajak agar kita untuk mengecap kebaikan Tuhan. ”Kecaplah dan betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung padaNya”. Mazmur 34:9. Tuhan akan menuntun umatNya dalam segala aspek kehidupan kita, bila kita menyerahkan kehidupan kita dalam tuntunan Tuhan, cuma sering kali kita tidak menyadari bahwa Tuhan telah menuntun kita dan kita sering menuruti keinginan hati kita saja, dari pada mengikuti tuntunan Tuhan di dalam kehidupan kita, yang membuat kita sering salah jalan.

3.      Kutuk Menjadi Berkat.
Jeruk yang begitu asam, ketika diolah dengan begitu rupa sehingga menimbulkan suatu rasa yang enak dan menyehatkan. Bila kita menjdi umat Tuhan yang benar-benar setia kepada Tuhan, maka Tuhan akan merubah kesusahan itu menjadi suka cita dan kutuk menjadi berkat.
Ketika Bileam disuruh Balak raja orang Moab untuk mengutuk orang Israel, tetapi Allah merubah kutuk itu menjadi berkat. ”Tetapi TUHAN, Allahmu, tidak mau mendengarkan Bileam dan TUHAN, Allahmu, telah mengubah kutuk itu menjadi berkat bagimu, karena TUHAN, Allahmu, mengasihi engkau”. Bilangan 23:5. Bila umat Tuhan benar-benar setia kepada Tuhan dan hidup menurut tuntunan Tuhan saya yakin, Tuhan akan memberkati dan merubah sebuah kutukan itu agar menjadi berkat.

Kesimpulan :
Bagaimana Tuhan merubah penderitaan menjadi kesukaan dan kutuk menjadi berkat, kepada orang-orang yang setia kepaNya dan mau dituntun oleh Tuhan sebagai gembala yang baik. Tuhan akan menuntun umatNya yang setia ke jalan yang benar dan Tuhan campaur tangan dalam setiap perkara kita, karena dalam hal itu ada rencana Tuhan bagi kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar